Rokok Ilegal Lalu Baju Sampah 'Serang' Riau, Kinerja Bea Cukai atau APH Jadi Tanda Tanya?

Berkabar Nusa (Pekanbaru) - Kinerja Bea Cukai Provinsi Riau atau aparat penegak  hukum (APH) lainya kinerjanya patut menjadi tanya tanya (?) oleh masyarakat, pasalnya barang selundupan berupa rokok tanpa cukai dan juga pakaian sampah (pakaian seken,red) serang Riau, dan beredar bebas di tengah-tengah masyarakat.

Berbagai merek rokok Ilegal terjual bebas dipasaran masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. Tentunya, kehadiran rokok tanpa cukai ini sangat merugikan negara.

 Tidak hanya rugikan negara', tapi kualitas tembakau  rokok Ilegal itu juga diduga sangat berbahaya untuk kesehatan " Kabarnya rokok-rokok itu tembakaunya hanya di semprot," kata salah seorang masyarakat Pekanbaru, dengan nada serius.

Adapun rokok tanpa cukai atau diduga Ilegal ini berbagai merek, diantaranya Slava, Manchester, Luxman dan banyak lainya. 

Selain rokok Ilegal, ada lagi menjadi sorotan. Dimana, pakaian sampah atau lebih dikenal pakai seken, juga bebas di pasaran, bahkan hingga pasar tradisional baju ini dijual bebas.

Dimana, barang yang berasal dari Singapore melalui Pulau Batam ini juga bebas tanpa tersentuh hukum masuk wilayah Riau, dimana kesehatan pakaian seken itu juga tidak terjamin.

Bisa saja negara lain memasukan wabah penyakit melalui pekaian seken itu. Sebab, pakaian seken ini berupa kolor, kutang, baju celana dan yang lainya.  Yang berbahaya wabah penyakit kulit dan juga HIV bisa saja menjangkit melalui pakaian sensitif, seperti kolor.

Tidak dirugikan di sektor cukai, ataupun pajak, Tatapi kehadiran barang seken dan selundupan ini, negara negara yang kaya dan terhormat ini, bakal di cap oleh negara menjadi penampung sampah negara' mereka.

Beredarnya rokok Ilegal dan pakaian seken ini mustahil rasanya, APH atau bea cukai tidak mengetahui, sebab barang-barang haram itu berlayar melalui pelabuhan-pelabuhan rakyat di bantaran Sungai Siak.

Hingga berita ini dirilis berkabarnusa.com, mencoba menkonfirmasi apa kendala bea cukai melempam dalam menindak paramafia ini, atau kecurigaan masyarakat terhadap bea cukai dan APH benar.** Tim/red

Editor : Red

---