Marak Oknum Wartawan dan LSM Rongrong dan Peras Kepsek di Kampar Modus Dana BOS, LKS dan Seragam
- Red
- 28 September 2024, 11:25:00 WIB
- Pendidikan
Berkabar Nusa (Kampar) - Dalam beberapa bulan terakhir ini banyak sekali keluhan dari pihak kepala sekolah (Kepsek) tentang ancaman oknum wartawan dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) umumnya di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kampar.
Mereka mencari-cari kesalahan sekolah dengan mengancam akan diberitakan hingga dilaporkan ke aparat penegak hukum (APH) dan juga dinas pendidikan. Modus mereka selalu sama, mulai dari pertanyaan dana BOS, Seragam hingga Buku LKS.
Tidak sedikit juga kepala sekolah yang tidak ingin berurusan dengan oknum -oknum wartawan dan LSM yang tidak profesional itu menjadi korban pemerasan, bahkan ada sejumlah kepala sekolah yang telah mentransfer uang jutaan.
" Kami (kepsek) sebenarnya tidak takut , tapi terkadang mereka membuat berita ngelantur dan tidak sesuai dengan realita yang ada," kata salah seorang kepala sekolah yang ada di Kabupaten Kampar ini, yang enggan namanya di publikasikan, Sabtu (28/9/2024) tadi pagi.
Sebananya terkait dana BOS kata kepsek, itu yang lebih intens mengoreksi adalah inspetorat dan BPK. Begitu juga dengan seragam, itu diserahkan kepada orangtua untuk menjahit dimana, terkadang mereka sepakat mencari penjahit melalui komite, menurut kami selalu kepsek tidak bisa pula mereka melarangnya.
" Orangtua itu sudah berakal, mereka paham mana yang baik. Dimana kita bisa mengintervensi mereka untuk membeli. Jika mereka berkumpul dan sepakat bersama melalui komite, apa salahnya mereka bersama menjahit baju," kata kepsek itu.
Kemudian terlihat dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), menurut kami itu juga bukan urusan mereka, sebab pengusaha menjualnya tidak di area sekolah itu terserah, jadi tidak ada juga hak mereka selaku kepala sekolah untuk melarang orang berjualan, begitu juga tidak ada hak juga kita melarang siswa memiliki dan membeli buku di luar.
" Lagian juga sudah berkali-kali kita telah diingatkan juga oleh untuk tidak jual LKS, tapi di pasal 3 dalam himbauan itu mereka (dinas) juga tidak melarang, sebab orangtua dapat mereka beli toko buku, foto copy dan sejenisnya," ucap kepsek.
Jadi kata kepsek ini, semua sudah terjawab, tapi terkadang oknum wartawan dan LSM terkesan memaksakan kehendak dan terus mengancam dengan mengirim rilis yang terkadang sangat membuat malu kami selaku tenaga pendidik.
" Bukan takut, tapi kami resah saja dengan berita mereka yang dinilai terkadang tendensius. Sebab, kami ini mayoritas sudah mau pensiun dan ada juga PJ, jadi kami malu bermasalah apa lagi membawa nama baik kami," kata kepsek ini, dan hal hampir dikeluhkan seluruh kepsek di Kampar.
Bahkan ditegaskan sejumlah kepsek, jika terus mereka di intimidasi oleh oknum-oknum wartawan nakal ini, mungkin bisa terjadi hal yang sama dengan Tahun 2020 lalu, dimana hampir seluruh kepsek di Kabupaten Indragiri Hulu, ramai-ramai mengundurkan diri.
Dimana waktu itu, kepsek selalu di intimidasi oleh oknum wartawan dan LSM nakal. Dan kala itu, membuat heboh Riau.
Peristiwa tak terduga terjadi di lingkungan pendidikan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Bagaimana tidak mengejutkan. Pasalnya, semua kepala sekolah (kepsek) SMP negeri di Inhu kompak mengundurkan diri.
Awalnya, alasan puluhan kepsek itu mengundurkan diri disebut karena tidak tenang ada gangguan soal pengelolaan dana BOS. Namun, usut punya usut, ternyata ada oknum LSM yang diduga memeras para kepsek tersebut.
Baca artikel detiknews, "Dugaan Pemerasan di Balik Mundurnya 64 Kepsek SMPN Inhu dari Jabatan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5096916/dugaan-pemerasan-di-balik-mundurnya-64-kepsek-smpn-inhu-dari-jabatan.
Terkait permasalahan ini, kepsek berharap, pihak terkait seperti APH, Dinas dan juga inspetorat agar tidak mencerna laporan oknum nakal ini mentah-mentah, kasihan kami kepala sekolah ini.
" Kalau diberitakan tidak sesuai, sakitnya tu disini. Kalau terus di intimidasi, kami akan letakan jabatan ini. Untuk apa gunanya jika hanya merusak nama baik pengabdian kami," pungkas kepsek itu.**tim